Jalan raya merupakan salah satu
kawasan yang mesti dihadapi dengan pintar dan waspada. Ancamannya tidak
hanya kecelakaan jalan raya, tapi juga aksi kejahatan. Bahkan mobil
yang tertutup rapat pun kadang tidak bisa melindungi penumpangnya. Salah
satu penyebabnya, kurangnya kewaspadaan pengendara yang memudahkan
pelaku kriminal melancarkan aksinya.
Sebelum Anda jadi korban,
saat berkendara selalu terapkan 10 langkah dari Bintarto Agung
(Indonesia Defensive Driving Centre) dan Ryanald Jonatahn (Royal
Security) berikut ini.
1. Siap mental dan fisik
Hindari
mengemudi bila tubuh tidak fit, sakit, dikuasai emosi seperti sedih,
marah, senang berlebihan atau stress. Kondisi ini menurunkan
kewaspadaan, pengemudi jadi ceroboh dan kurang menyadari ancaman di
sekitarnya.
2. Lakukan perencanaan perjalanan
Atur jam dan
rute perjalanan. Kenali dan hindari daerah-daerah rawan kejahatan dan
macet. Hindari mengemudi sendiri pada malam hari. Bila tak terelakkan,
pilih jalur yang terang dan ramai. Lebih baik lebih jauh tapi aman
daripada dekat tapi rawan, gelap, jalannya rusak dan tidak familiar.
3. Persiapkan kendaraan
Selalu
lakukan pre-trip inspection. Cek semua bagian kendaraan. Ban, kunci,
lampu-lampu sampai mesin, pastikan semua bekerja dengan baik. Supaya
jangan sampai harus berhenti di tengah jalan karena mobil mogok.
4. Jaga Penampilan
Jangan
memakai dandanan dan perhiasan berlebihan, karena mengundang perampok.
Apalagi kalau kaca mobil cukup terang. Wanita cenderung dipilih jadi
korban, kalau mengemudi malam, lebih baik bila tidak terlalu terlihat
bila Anda wanita.
5. Amankan Bawaan
Jangan biarkan barang
berserakan di jok atau dasbor. Letakkan dompet dan handphone di tempat
tertutup, tas kerja, laptop, kamera dan sebagainya di bagasi agar tak
terlihat dari luar.
Penjahat mengincar saat mobil berjalan,
macet, sampai saat mengisi bahan bakar di SPBU. Mereka tidak seketika
beraksi di SPBU. Begitu melihat barang berharga, mereka menguntit dan
melancarkan aksi perampokan begitu ada kesempatan, jalan sepi misalnya.
6. Defensive Driving
Sabar,
kontrol emosi, tidak mudah terprovokasi oleh kondisi diluar kendaraan,
seperti pengendara yang ugal-ugalan di dekat Anda. Modus penjahat cukup
beragam, salah satunya memanfaatkan emosi korbannya. Dengan pura-pura
tertabrak, marah-marah sampai memancing pengemudi keluar dari
kendaraannya.
7.Pilih-Pilih Parkir & Berhenti
Bila
mesti berhenti seperti ke ATM atau toko, jangan parkir terlalu jauh.
Makin jauh, makin besar peluang jadi korban kejahatan. Pilih lokasi ATM
dan parkir yang terang, punya personel keamanan/satpam, ramai dan dekat
pintu masuk. Bila dapatnya jauh, minta temani personel security. Amati
sekitar mobil, sampai kolong, pastikan tidak ada orang mencurigakan
sebelum menuju ke mobil.
8. Maksimalkan Gadget
Ponsel, GPS
sampai alarm, bisa membantu membuat perjalanan lebih cepat sekaligus
aman. Dari membantu pilih rute, menandai lokasi berbahaya yang mesti
dihindari, sampai nomor telpon polisi di speed dial. Jangan lupa, beri
tahu orang terdekat bila akan berpegian.
9. Hadapi Razia
Tanyakan
selalu identitas aparat sebelum dilakukan pemeriksaan. Jangan berhenti
apabila diberhentikan oleh oknum atau razia di tempat yang sangat sepi.
Segera cari pos polisi terdekat untuk berhenti.
10. Dilarang keras : Panik
Ini
pantangan keras untuk pengemudi di manapun. Panik membuat orang tidak
bisa berpikir jernih dan menyelesaikan masalah, justru memperburuk
situasi. Tetap tenang, tarik napas dalam bila menghadapi masalah. Bila
terjadi insiden, seperti jadi korban modus pura-pura tertabrak, jangan
langsung berhenti dan keluar mobil. Pilih tempat yang ramai dan terang,
kalau bisa kantor polisi. (mobil.otomotifnet.com)