Meski hujan yang turun saat ini masih dalam intensitas sedang, namun dampaknya sudah sangat terasa: banjir di mana-mana.
Bagi
pemilik kendaraan, situasi semacam ini adalah masalah serius. Sebab,
bukan tidak mungkin kendaran akan terjebak dalam banjir yang pada
akhirnya membuat tunggangan mogok di tengah jalan. Dengan begitu,
aktivitas keseharian akan sangat terganggu.
Resiko terbesar yang dapat dialami mobil saat banjir adalah terjadinya water hammer. Yakni, keadaan di mana mesin mobil mati secara mendadak akibat masuknya air ke dalam ruang bakar melalui air intake. Bagi yang tak berpengalaman, kondisi seperti ini kerap membuat panik.
Kepala
Mekanik Bengkel Mobil Metro Service, Hidayat Gareng mengingatkan, air
tidak seperti bahan bakar yang mudah dikompresi. Kalau masuk ke ruang
bakar, air justru menjadi padat dan piston akan kalah."Akibatnya, piston bisa bengkok atau patah. Bahkan, pada beberapa kasus, blok mesin bisa jebol," ujarnya saat diwawancarai Plasadana.com untuk Yahoo Indonesia. Sekadar informasi, piston berfungsi memindahkan tenaga yg diperoleh dari pembakaran ke poros engkol melalui batangnya.
Lebih
lanjut Hidayat menjelaskan, risiko lain yang menghantui kendaraan saat
banjir adalah bercampurnya oli dengan air. Jika hal ini terjadi, bisa
mengakibatkan berkurangnya daya lumas oli, sehingga komponen menjadi
cepat aus.
"Karena itu, sehabis terkena banjir, cek melalui stik
indikator oli. Kalau sudah bercampur sebaiknya oli segera diganti,"
saran dia.
Hidayat menuturkan, komponen lain yang berisiko
mengalami kerusakan saat banjir terjadi adalah altenator. Komponen ini
memiliki fungsi mengubah putaran mesin menjadi arus listrik. Jika
altenator sampai terendam air, maka pengisian kelistrikan akan berkurang
bahkan bisa mengakibatkan mobil mogok.
Untuk itu, dia
menegaskan, jika terjebak banjir, pilihan paling baik adalah segera
matikan kendaraan dan pindahkan ke tempat lebih aman. Jika sempat, copot
aki serta komponen lain yang mengandung kelistrikan guna mencegah
terjadi hubungan arus pendek yang dapat merusak komponen elektronik.
"Apalagi
untuk mobil generasi sekarang yang sudah menggunakan sistem elektrikal.
Bila satu komponen kelistrikan mengalami masalah, akibatnya bisa
menjalar ke komponen lain," tandasnya.
Sumber
Risiko terbesar yang dapat dialami mobil saat banjir